Alunan musik yang berasal dari sudut- sudut ruangan sanggup bikin gw menerawang ke depan. Hingga lima tahun ke depan. Gw membayangkan pada saat itu bersama suami mengantar anak ke sekolah. Lima tahun itu secepat kilat mundur ke beberapa hari ke depan. Ya, beberapa hari lagi akan ada peristiwa penting bagi gw. Hubungan gw akan naik satu tahap lagi : perkenalan keluarga. Rasa senang yang gw punya bukan rasa senang yang memuncak seketika, tapi berangsur naik. Jauh di dalam hati cuma berharap segera bisa membersihkan diri seluruhnya dari masa lalu dan berharap inilah jalan yang terbaik. Gw tahu betapa dia dan keluarga mencintai gw. Gw cuma takut gak bisa bikin mereka bahagia.
Pikiran ini kembali bergerak mundur. Kali ini yg terlintas : kenapa sekarang gw ada di tempat ini?
Sesaat yang lalu gw berdiri di trotoar kisaran Thamrin. Sambil berpikir mau kemana dan akhirnya memutuskan ke GI, masuk ke Djournal karena coffee shop yg buka dan yang gw liat ya itu aja. Sesaat sebelumnya lagi gw interview kerja. Semoga cocok! Yaaah.. Bahasa Inggris gw emang mengkhawatirkan sih. Saat sebelumnya lagi gw berkecamuk di antara lautan manusia di stasiun tanah abang, yang entah dari mana asal mereka.
Pikiran gw kembali melayang bebas. Berpikir ingin kerja freelance sambil usaha atau kursus ini itu. Kepikiran mau pindah kerja. Kepikiran pengen ngelakuin hobi-hobi lama.
Semuanya gw susun lagi rapi2 di pikiran dan gw simpan.
Setelah itu gw memutuskan untuk sejenak rehat dari segala kepenatan dan kejengahan. Menemui orang-orang yang mungkin bisa membuat gw paling tidak rehat sejenak. Menaiki taksi menuju palmerah dan menyadari bahwa gw sedang menemukan kembali sebuah peraimpangan. Persimpangan hidup yang samar namun pelik dijelaskan.
No comments:
Post a Comment